Sesakit apapun kamu ketika tertusuk duri,
ya sudah.
Balut saja lukanya, tutup perihnya dengan segera.
Selelah apapun kamu ketika berjalan puluhan kilo,
ya sudah.
Kencangkan saja sepatumu, lalu lihat lagi ujung garis yang kamu kejar.
Karena tidak semua orang tahu bagaimana kamu bisa terluka, maka kamu tak perlu harus bercerita.
Akan ada banyak orang yang menilaimu dengan seenaknya suatu hari nanti.
Sampai-sampai, kamu berpikir untuk mati.
Kalau perasaan menyedihkan itu muncul,
ya sudah.
Tabah saja.
Kali ini, dengar kata-kataku,
Berdirilah lagi. Biar semua orang ini melihat apa yang sebenarnya sedang kamu perjuangkan.
Percayalah.
Aku sudah merasakannya; pergi untuk mencari udara dan melepas kesakitan.
… ternyata, it’s worth it.
Tengah malam,
Aprilia, 24 tahun, ngantuk ngedit.
Aprilia Writes 