Bertemu kamu bukan rencanaku.
Bertemu kamu sama sekali di luar impianku. Bertemu kamu bukan tujuanku, apalagi target terbesarku.
Bahkan, bertemu kamu, dari beberapa sudut pandang, merupakan kesalahan.
Tapi kurasa, bertemu kamu, sebenarnya, menyelamatkanku.
Sampai detik ini aku masih berpikir keras-keras, kenapa aku bisa memilih jalan yang begini.
Bertemu kamu bukan hal yang harus kulakukan tahun ini, awalnya–memimpikanmu saja tidak pernah!
Lucu, betapa hati mudah terbolak-balik. Sebagaimana berkeras aku tidak menginginkanmu, Dia semakin mendorongmu maju ke arahku.
Aku tau, ini rencana-Nya yang paling gila. Paling besar. Paling dramatis. Paling mengubah kestatisan hidupku yang terlihat nyaman. Aman.
Kamu, datang dengan tiba-tiba. Sekalipun kita telah menempuh usia yang sama, hidup kita berbeda. Sama sekali tidak sama.
Kamu, datang dengan tiba-tiba. Apapun yang sudah aku lalui, kamu mungkin lalui lebih banyak. Cerita kita berbeda. Jauh dari kesamaan.
Kamu, datang dengan tiba-tiba.
Tapi aku bahkan tidak marah pada-Nya.
Kamu, seperti sengaja dijatuhkan-Nya di hadapanku.
Dan aku, seperti menemukan jawaban.
Bertahanlah bersama-sama.
Tidak akan menyerah dengan mudah,
Aprilia, 24th lebih 5 bulan 4 hari