Kamu mungkin mendengar nyanyian malaikat, tapi waktu menoleh ia hanya teman sekelas dengan rambut acak-acakan yang baru saja menyalin PR Matematika.
Kamu mungkin melihat cahaya paling terang, tapi waktu bersentuhan ia hanya kawan sebaya dengan bekas luka baret di tangan karena jatuh terlalu keras di lapangan futsal.
Tidak ada data akurat, tapi jatuh cinta bisa menghujammu kapan saja, pada siapa saja, dan dengan cara bagaimana yang berbeda dan mengejutkan. Mungkin ia cuma temanmu yang biasa atau senior setahun di atasmu. Sering kali, ia orang asing yang berpapasan di jalan pulang sekolah atau bimbingan belajar selepas sore. Dulu, menyukai seseorang rasanya begitu mudah dan sederhana. Asal ia tersenyum dan menarik hati, kamu sudah membayangkan upacara bendera tak seterik biasa.
Jatuh cinta mungkin satu-satunya hal yang menyenangkan di dunia. Bahkan setelah tidak lagi datang ke kelas dan mulai berjalan sendiri-sendiri di kampus atau ruang kerja, getarannya tidak jauh berbeda. Kamu bertemu seseorang yang mendengarkan lagu yang sama di playlist musikmu. Kamu memutar sendok mengaduk gula di cangkir teh yang warnanya sepasang di dapur khusus karyawan. Kamu diberi kejutan sebungkus cokelat favoritmu setelah hubungan jarak jauh yang panjang dan melelahkan.
Pesannya datang dan masuk di ponsel biru milikmu. Melihat namanya saja sudah berdebar, membayangkan apa lagi yang akan kalian bahas sampai tepat pukul sebelas. Biaya kirim sekali pesan berubah, dari 350 rupiah via SMS hingga lewat kuota internet di WhatsApp, tapi seluruhnya terasa seperti obrolan yang mahal dan layak kamu kejar. Bagaimana bisa seseorang membuatmu bertekuk lutut hanya dengan pesan tertulis? Kamu tidak tahu.
Telepon berbunyi dan kalian saling menyapa. Berjanji untuk berjumpa hari Selasa. Menjemput dengan segera di bandara. Bergandengan tangan dan terus bercanda. Hari yang biasa jadi berbeda, seluruhnya sebab rasa yang tak bisa kamu jelaskan. Kalau ini adalah pertandingan menentukan hari kesukaan di dunia, kamu rela menaruh hari kelulusan SMA di baris setelah hari bersamanya.
Duduk di bioskop berdua, bertukar kentang goreng yang sudah dipesan. Tangan yang mengelus puncak kepalamu itu seperti harta yang tak bakal kamu lepas. Ucapan ulang tahun yang begitu personal, surat cinta setiap tanggal pertemuan yang dikenang, atau janji pergi menonton konser penyanyi kesukaan. Kamu hanya bisa bercerita padanya, lalu merasa damai yang tak kamu dapat dari melodi lagu yang mana saja.
Jatuh cinta, tentu saja, memang terasa semudah ini.
Ia mungkin datang satu kali, dua kali, atau tujuh kali. Kamu bisa saja menyukai senyum seseorang di usia yang berbeda dengan pasangan yang hari ini baru saja menikah. Tidak ada kompetisi kalau bicara soal jatuh cinta. Ia hanya caramu menyadari bahwa di dunia ini ada harta karun yang menunggumu datang, ada kerangka yang menunggu kamu kembangkan, dan ada seseorang yang terus menanti, seperti kamu telah berharap.
Semoga kamu jatuh pada cinta yang tepat dan diberkati.